1. Tujuan
- Mengetahui tentang komponen Light emitting diode (LED)
- Dapat mensimulasikan rangkaian LED sederhana
2. Alat dan bahan
3. Dasar Teori
Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah komponen elektronika pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian elektronika. Satuan nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm. Nilai Resistor biasanya diwakili dengan kode angka ataupun gelang warna yang terdapat di badan resistor. Hambatan resistor sering disebut juga dengan resistansi atau resistance.
s
Rumus dari Rangkaian Seri Resistor adalah :
Rtotal = R1 + R2 + R3 + ….. + Rn
Rumus dari Rangkaian Seri Resistor adalah :
1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ….. + 1/Rn
Cara lain untuk menentukan nilai resistor adalah dengan cara melihat gelang warnanya, tabel dibawah merupakan tabel cara menentukan nilai pada setiap warna di resistor tersebut
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut
Semakin berkembangnya
teknologi digital yang menampilkan gambar pada kalkulator, jam, dan alat
lainnya membantu mempercepat perkembangan komponen elektronika yang dapat
memancarkan cahaya apabila diatur sedemikian rupa. Terdapat 2 tipe umum yang
banyak digunakan sekarang yaitu light-emitting
diode (LED) dan liquid- crystal
display (LCD). Karna LED masih menggunakan prinsip sambungan PN (pn-junction) maka hanya LED yang akan
dibahas.
Sesuai namanya light-emitting diodes (LED) adalah sebuah dioda
yang dapat memancarkan cahaya ketika mencapai energi yang dibutuhkan. Dalam
setiap sambungan PN, pada area dekat dengan sambungan tersebut, terjadi
rekombinasi dari elektron dan holes dari masing – masing tipe semikonduktor.
Rekombinasi ini memerlukan energi pada elektron bebas untuk diubah menjadi
bentuk lain. Pada semua semikonduktor
p-n, sebagian energi akan ditransfer dalam bentuk energi panas, dan sebagian
lagi dalam bentuk foton. Fhoton inilah yang memberikan Cahaya yang dapat
dilihat pada LED. Proses memancarkan cahaya dengan cara memberi tegangan
listrik disebut proses elektroluminesensi
Pada gambar di bawah
dapat dilihat bahwa area konduktansi yang terhubung dengan material-p lebih
kecil, untuk memungkinkan munculnya jumlah maksimal dari energi cahaya dari
bentuk photon, dan agar lebih muda keluar dari material tersebut.
Dalam memilih LED ada beberapa spesifikasi yang wajib diketahui antara lain:
Tegangan Maju (Forward Voltage) adalah tegangan dalam LED yang diperlukan untuk menyalakan LED.
Arus maksimum (Maximum Current) adalah besar arus maksimal yang bisa masuk ke Dalam LED.
Agar LED bisa
memancarkan cahaya, harus dipasangkan tegangan yang melebihi tegangan maju dari
LED itu sendiri. Karena tegangan maju tergolong rendah, maka diperlukan
resistor yang dipasang seri dengan LED agar dapat membatasi masuknya tegangan
dan arus kedalam LED, yang apabila melewati batas, dapat merusak LED. Cara
memilih nilai resistor yang tepat untuk membatasi arus dan tegangan dapat
dicari dengan rumus berikut:
a. Problem
Dan dari grafik 1,55e, nampak ketika arus maju berada pada 12,78V maka tegangan majunya adalah 2,2556 V
b. Soal latihan
- Proses menghasilkan pancaran cahaya dengan cara memberi tegangan listrik disebut dengan proses:
A. Kristaloluminensi C.Termoluminensi E.AqualuminensiB.Elektroluminesensi DLuminensi
Jawaban: B Elektroluminesensi
Penjelasan: Berdasarkan definisninya Proses menghasilkan pancaran cahaya dengan cara memberi tegangan listrik disebut proses elektroluminensi Perhatikan gambar di bawah ini:
Diketahui suatu rangkaian LED sederhana memiliki Baterai sebesar 9V.. Apabila terdapat sebuah LED yang memiliki tegangan maju sebesar 2,6V dan arus maksimum sebesar 30mA. Berapa besar nilai resistansi yang diperlukan agar Rangkaian tersebut berjalan dengan baik?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar