Laporan Akhir M3 2(Percobaan 2 kondisi 8)

Laporan Akhir 2




1. Jurnal  [Kembali]
Berikut merupakan hasil catatan jurnal pada percobaan ini




2. Hardware [Kembali]
Hardware/ alat serta bahan yang digunakan pada praktikum percobaan ini adalah sebagai berikut:
a. Jumper
Gambar 1.Jumper


b. Panel DL 2203D
c. Panel DL 2203C
d. Panel DL 2203S
Panel - panel diatas digabung menjadi sebuah modul yang disebut model D'Lorenzo

Gambar 2. Modul D'Lorenzo

2.2 Bahan proteus
a. IC 74LS90
Gambar 3. IC Counter 74LS90


b. IC 7493
Gambar 4. IC Counter 7493


c. Logic probe/LED
Gambar 5. Logic Probe



d. Switch SPDT
gambar 6. Switch SPDT


e Power DC
Power DC yang digunakan pada percobaan kali ini adalah power supply DC
gambar 7. Power DC


3. Rangkaian [Kembali]
Pada praktikum ini dilakukan dengan 2 buah rangkaian yang berbeda, yakni rangkaian 2a dan rangkaian 2b, maka dari itu untuk gambarnya akan dipisahkan berdasarkan rangkaian yang digunakan
a. Rangkaian percobaan 2.a
- Ketika rangkaian berada pada kondisi OFF

Gambar 8. Rangkaian 2a ketika kondisi OFF



- Ketika rangkaian berada pada kondisi ON

Gambar 9. Rangkaian 2a. ketika kondisi ON


b. Rangkaian percobaan 2.b
- Ketika rangkaian berada pada kondisi OFF

Gambar 10. Rangkaian 2b keitka kondisi OFF

- Ketika rangkaian berada pada kondisi ON

Gambar 11. Rangkaian 2b ketika kondisi ON

4. Prinsip Kerja [Kembali]
Prinsip kerja dibagi berdasarkan rangkaian percoban
a. Prinsip kerja rangkaian percobaan 2a
Komponen utama dari rangkaian 2a (serta 2b) adalah IC counter 74LS90 dan 7493. Kedua IC ini masing - masing memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaan dari IC ini adalah rangkaian internal logika dari kedua IC ini terdiri dari 4 buah J-K FF dan memiliki 4 pin output. Perbedaan dari kedua IC ini adalah untuk IC 74LS90 hanya dapat menghitung dari angka 0-9 (dalam desimal), yang berarti IC tersebut digunakan untuk mengubah input menjadi output BCD (Binary Coded Decimal). Sementara pada IC 7493 dapat memakai seluruh outputnya pada konfigurasi tertentu sehingga dapat menghitung akan dari 0-15 (dalam desimal).

Agar dapat menggunakan IC sesuai dengan ketentuan operasionalnya, dapat dilihat dari masing - masing datasheet dari IC yang digunakan, diketahui pada IC 74LS90 terdapat 4 buah pin SET/RESET dan 2 buah pin CLK (A dan B). Agar dapat berada dalam kondisi menghitung, masing - masign dari pin SET dan RESET tidak boleh berada dalam keadaan HIGH secara bersamaan, jika ini terjadi maka output dari IC akan tereset kembali menjadi 0 (keadaan awal), untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel input dibawah ini:

gambar 12. Tabel kebenaran dair pin set dan reset IC 74LS90

Pada datasheet IC juga dijelaskan bahwa agar dapat menghitung setiap kemungkinan digitdari output tersebut, CLK B harus dihubungkan dengan output dari Qa. Namun, pada percobaan 2a. ini setiap pin CLK dihubungkan dengan CLK eksternal, maka dari itu jika diamati output dari IC tersebut akan mengeluarkan angka sebagai berikut:

0, 3,4,7,8,1,2,5,6,9

Sementara pada IC 7493 merupakan IC yang dapat menghitung dari angka 0 -15 (memanfaatkan semua pin outputnya). Agar IC ini dapat berada pada mode menghitung maka salah satu pin input harus berada pada keadaan LOW,  apabila masing - masing input Reset berada pada keadaan HIGH maka output dari IC akan berubah menjadi 0, kembali ke keadaan semula. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah berikut:

Gambar 13. Tabel kebenaran dari pin reset IC 7493

Sama halnuya pada IC 74LS90, pada datasheet IC 7493 juga dinyatakan bahwa agar IC dapat menghitung semua nilai pada pin outputnya, maka pin CLK B harus dihubungkan ke CLK A agar dapat menghitung secara berurutan. Namun, dapat dilihat pada gambar rangkaian bahwa hal ini ttdak dilakukan, pin CLK A dan CLK B terhubung ke CLK eksternal, hal ini mengakibatkan output yang dikeluarkan dari IC tersebut (dalam desimal adalah)
0,3,4,7,8,11,12,15

b. Prinsip kerja rangkaian percobaan 2b
Prinsip kerja rangkaian 2b sama persis dengan percobaan 2a, yang membedakannya hanyalah pin input CLK B dari masing - masing IC terhubung dengan output (Qa) dari masing - masing IC tersebut, hal ini merupakan ketentuan pada datasheet agar IC tersebut dapat menghitung secara berurutan dan menggunakan semua pin outputnya, maka output dari IC 74LS90 apabila menggunakan konfigurasi diatas adalah:

0,1,2,3,4,5,6,7,8,9

Sementara untuk output dari IC 7493

0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15
Maka output dari masing - masing menghitung secara berurutan dan menggunaakan setiap kemungkinan nilai outputnya.

5. Video Praktikum [Kembali]

Video percobaan rangkaian 2.a


Video percobaan rangkaian 2.b

6. Analsisis [Kembali]
soal analisa:
a. Analisa output percobaan berdasarkan IC yang digunakan!
--> IC yang digunakan pada percobaan ini adalah IC counter 74LS90 dan IC counter 7493. Dan output masing - masing IC tersebut tegantung dari konfigurasi pin IC yang dapat dilihat pada masing - masing IC, untuk IC 74LS90 dapat menghitung dari angka 0-9, sementara untuk IC 7493 dapat menghitung angka dari 0-15.

b. Analisa hasil kondisi pada percobaan 2.a dibanding kondis 3 pada percobaan 3b!
--> Pada kondisi 3 output dari masing - masing IC ditambah sebuah seven segment, output dari IC yang pertama yakni IC 74LS90 adalah perhitungan dengan angka berpola sebagai berikut:
0,3,4,7,8,1,2,5,6,9

Sementara pada IC 7493 mengeluarkan output sebagai berikut:
0,3,4,7,8,b,c,f

Namun, apabila output percobaan 2b diobservasi, maka IC 74LS90 akan mengeluarkan output sebagai berikut:
0,1,2,3,4,5,6,7,8,9

sementara pada IC 7493 mengeluarkan output sebagai berikut:
0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,a.b.c.d.e.f

Perbedaan pada kedua rangkaian percobaan itu aalah pada percobaan 2a CLK A dan B diparalelkan dan dihubungkan langsung ke CLK eksternal, Pada percobaan 2b input CLK A tetap terhubung ke CLK eksternal sementara CLK B dihubungkan pada output LSB dari IC (Qa).

c.Apa pengaruh CLK A dan CLK B pada IC yang digunakan
Kegunaan dari CLK A dan CLK B pada rangkaian IC akan diketahui jika kita melihat dari masing - masing datasheet IC tersebut. Untuk CLK A dan CLK B memiliki fungsi yang berbeda. CLK A berfungsi untuk mengatur perpindahan CLK pada FF 1. Dan untuk CLK B memiliki fungsi mengatur clockl FF2, dan output dari FF2 mengatur FF3 dan setersunya. Dikarenakan kedua IC yang digunakan merupakan IC asynchronous, jadi dengan menghubungkan output Qa dengan input CLK B, maka kita dapat mengontrol FF dari CLK A saja, dan untuk perhitungannya dimulai dari 0-9 atau 0-15. Namun, apaila input CLK a dan CLK b dihubungkan dengan CLK eksternal yang sama, itu berarti output dari FF1 dan FF2 akan berganti secara serempak, yang menyebabkan output rangkaian dimulai dari angka 3,4, dst. Agar lebih jelas akibat menghubungkan kedua input CLK ke 1 buah CLK eksternal, dapat dilihat pada timing diagram dibawah ini:

untuk IC 74LS90
Gambar 14. Timing diagram dari IC 74LS90

Untuk IC 7493 
Gambar 15. Timing diagram dari IC 7493

Dapat dilihat pada masing - masing timing diagram bahwa perprindahan CLK A dan CLK B terjadi secara serempak, hal ini mengakibatkan perpindahan output dari Qa dan Qb juga terjadi secara serempak, yang mengakibatkan ouput dari IC tidak mulai dari 0 lalu ke 1 melainkan langsung berpindah ke 3, hal ini dikarenakan kedua FF aktif secara bersamaan yang mengeluarkan output 1 1 pada masing - masing oitputnya. Jika timing diagram tersebut dianalisa lebih lanjut, maka akan mengikuti pola pada penjelasan sebelumnya.

7. Link Download [Kembali]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mata kuliah Elektronika Kelas A  Semester Genap Th.2021   DISUSUN OLEH :   MUHAMMAD RIZIEQ RIZALDI   2010952031     DO...